Logo Bloomberg Technoz

Harga BBM Diramal Turun 10% Jika Perang Dagang Sampai ‘Ekstrem’

Mis Fransiska Dewi
09 April 2025 10:20

(Dok. Pertamina)
(Dok. Pertamina)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas memproyeksikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indoensia akan turun sebesar 10%, saat harga minyak mentah acuan dunia Brent berpotensi anjlok 20% atau nyaris di bawah US$50/barel bila terjadi kondisi yang "ekstrem" imbas perang dagang yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

Analis Mata Uang dan Komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan laju penurunan harga minyak mentah dunia lebih dalam daripada depresiasi rupiah saat ini, sehingga harga BBM seharusnya akan turun. 

“Dengan perkembangan saat harga Brent sangat mungkin menyentuh di bawah US$50 atau penurunan sekitar 20%, harga BBM berpotensi turun paling tidak 10%,” kata Lukman saat dihubungi, Rabu (9/4/2025).

Harga minyak WTI ditutup di bawah US$60 per barel untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. (Bloomberg)

Lukman mengungkapkan harga minyak yang murah akan menjadi disinsentif untuk menaikkan produksi maupun investasi migas lainnya. Menurutnya, harga minyak dunia yang lebih murah dapat menjadi sentimen positif bagi Indonesia karena saat ini RI masih menjadi negara net importir dan mensubsidi sebagian produk BBM.

Di sisi lain, dia menyebut saat ini efek penurunan minyak mentah tidak begitu signifikan dibandingkan dengan perang tarif. Importir sejatinya akan bisa diuntungkan karena sejumlah barang tujuan AS kemungkinan akan mencari pembeli baru karena tarif yang tinggi akan menurunkan permintaan di AS.