Optimisme tersebut ditambah dengan kredit investasi yang tumbuh sebesar 14,62%. Rapor ini, kata dia, menunjukkan bahwa perekonomian nasional sedang dalam fase ekspansi.
"Kebijakan tarif AS justru meningkatkan daya saing produk Indonesia, karena pesaing utama dikenai tarif lebih tinggi," ujar dia.
Terkait dengan Leading Economy Index, Purbaya menjelaskan bahwa itu adalah indeks yang menggambarkan arah ekonomi 6-12 bulan ke depan. Dari paparannya tersebut, Purbaya memprediksi sepanjang Maret depan sampai tahun depan, ekonomi RI akan terus ekspansi.
Dia membantah situasi yang terjadi saat ini seperti krisis yang terjadi pada 1998.
"Jadi pandangan orang di luar bahwa kita mau 1998 lagi itu salah kaprah dan mereka tidak mengerti data seperti apa," tegasnya.
(ain)





























