Logo Bloomberg Technoz

Analis: Jual Dolar AS Bila Sudah Dekati Rp17.000

Redaksi
08 April 2025 14:45

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan mata uang Indonesia rupiah pada hari pertama dibukanya lagi perdagangan usai libur panjang Lebaran, masih terjebak melemah di kisaran Rp16.835/US$ ketika sesi kedua bursa saham dimulai siang ini.

Rupiah spot masih menjadi mata uang dengan pelemahan terlemah di Asia hari ini, terdampak lag effect libur panjang di kala sebagian valuta di kawasan masih bergerak menguat mengalahkan dolar Amerika Serikat (AS). Yen, peso serta dolar Singapura dan dolar Taiwan menguat terhadap the greenback.

Sedangkan rupiah menjadi yang terlemah, disusul baht yang turun nilainya 1,52%, yuan Tiongkok juga melemah 0,15%, ringgit 0,12% disusul rupee dan won juga dolar Hong Kong serta yuan offshore.

Menurut Chief Economist Trimegah Securities Fakhrul Fulvian, nilai rupiah di posisi saat ini yaitu di kisaran Rp16.800-an per dolar AS, sudah tergolong overshoot. Dengan kata lain, dolar AS sudah mahal, menurut ekonom.

"Bila rupiah lebih lemah lagi dalam beberapa hari ke depan, orang Indonesia yang memegang dolar AS disarankan untuk menukarkannya jadi rupiah, bisa pula diinvestasikan di aset dalam negeri yang sudah murah," kata Fakhrul dalam catatannya, Selasa siang.