Abhishek Vishnoi dan Carmeli Argana-Bloomberg News

Bloomberg, Saat volatilitas di pasar ekuitas yang meningkat akibat kekhawatiran eskalasi perang tarif, sejumlah negara di kawasan Asia dan Australia membuat mekanisme penghentian perdagangan (trading halt) yang jarang diaktifkan.

Fokus trading halt ini dilakukan sebagai circuit breaker jika terjadi pelemahan saham sangat dalam atau naik lebih dari persentase tertentu. Aksi jual panik yang terlihat pada hari Senin (7/4/2025) memicu kontrol seperti itu di bursa ekuitas Jepang dan pasar kontrak berjangka Korea Selatan, sementara saham-saham Indonesia menghadapi tindakan serupa saat perdagangan dilanjutkan pada hari ini, Selasa (8/4/2025).

Rangkungan aksi trading halt sejauh ini:

Jepang

Perdagangan pasar berjangka Nikkei 225 dan Topix sempat dihentikan pada hari Senin  dipicu oleh membludaknya order jual. Pasar uang Jepang tidak memiliki pemutus arus, tetapi Japan Exchange Group memiliki aturan untuk indeks berjangka dan opsi. Jika terjadi pemutus arus, perdagangan akan dihentikan dan kisaran batas harga akan diperluas.

Untuk indeks berjangka, hanya batas harga dalam satu arah yang akan diperluas. Untuk opsi indeks, batas atas dan bawah akan diperluas.

Korea Selatan