Logo Bloomberg Technoz

Imbas Lag Effect, IHSG Melemah 7,71% Paling Buruk di Bursa Asia

Muhammad Julian Fadli
08 April 2025 13:40

Pelajar melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pelajar melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - IHSG melemah tajam pada penutupan perdagangan siang hari di Sesi I pasca trading halt 30 menit pagi tadi. Pelemahan IHSG yang sangat signifikan ini menjadi yang paling ambles di Asia, di samping sejumlah Bursa Asia yang berhasil rebound

Pada Selasa (8/4/2025), IHSG ditutup di posisi 6.008,47. Ambles 7,71% dan 502,14 poin dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Sedangkan indeks LQ45 juga jatuh 8,51% dan 62,51 poin ke level 671,99.

Penutupan IHSG Sesi I pada Selasa 8 April 2025 (Bloomberg)

Posisi tertinggi IHSG hari ini ada di 6.030,36 sedangkan terendah sempat tersentuh di 5.882,6. Volume perdagangan melibatkan 14,28 miliar saham. Dengan nilai perdagangan Rp12,57 triliun. Frekuensi yang terjadi mencapai 888 ribu kali transaksi jual–beli.

Sebanyak 672 saham mengalami penurunan, dan hanya ada 23 saham yang menguat. Sedangkan ada 93 saham tidak bergerak.

Saham-saham barang baku jadi yang terlemah hari ini jatuh sedalam 11%. Disusul oleh saham teknologi yang ambruk 10,1% dan saham konsumen non primer melemah 8,49%.