Logo Bloomberg Technoz

Khawatir Perang Dagang Trump, Pasar Saham ASEAN Kalang Kabut

Redaksi
08 April 2025 13:05

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/4/2025). (Dimas Aridan/Bloomberg)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/4/2025). (Dimas Aridan/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham di kawasan Asia Tenggara harus alami kejatuhan karena trader kompak melepas aset berisiko, Selasa (8/4/2025), melanjutkan penurunan hari sebelumnya dan Indonesia ikut dalam ‘pusaran’ karena baru memulai perdagangan pasca libur panjang Idulfitri.

Investor asing lari menuju pasar yang lebih aman dan menarik sekitar US$6,5 miliar  (sekitar Rp109,51 triliun) dari ekuitas di kawasan ini pada kuartal pertama tahun ini.

Perang dagang lanjutan, yang disulut pengenalan tarif impor baru Amerika Serikat (AS) oleh Presiden Donald Trump, 2 April 2025, mempertebal pandangan investor bahwa ini akan merugikan ekonomi kawasan.

Indeks regional telah kehilangan 11% sejak pungutan tersebut diberlakukan. Thailand dan Indonesia telah menjadi salah satu pasar ekuitas dengan kinerja terburuk di dunia.

Catatan Bloomberg, sebagian besar indeks saham regional jatuh, dengan Indeks MSCI Asean turun sebanyak 3,2%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan langsung memberlakukan penghentian perdagangan (trading halt) usai ambles di awal Sesi I.