Logo Bloomberg Technoz

3 Komoditas Picu Inflasi Maret: Bawang Merah, Cabai Rawit & Emas

Pramesti Regita Cindy
08 April 2025 11:35

Pembeli membeli cabai di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (7/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pembeli membeli cabai di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (7/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) Maret 2025 mengalami inflasi sebesar 1,65% secara bulanan (month-to-month/mtm). Padahal, dua bulan awal tahun ini, IHK mengalami deflasi berturut-turut.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyebutkan komoditas yang dominan memicu peningkatan inflasi ialah tarif listrik dengan andil inflasi mencapai 1,18%. Komoditas lain yang memberi andil inflasi adalah bawang merah dengan andil 0,11%, cabai rawit dengan andil 0,06%, dan emas perhiasan 0,05%, serta daging ayam ras 0,03%.

"Secara umum, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi paling tinggi, yakni mencapai 8,45%," kata Habibullah, Selasa (8/4/2025).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi juga berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 1,24% dan andil inflasi 0,37%. Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 0,95% dan andil inflasi 0,07%.

Selanjutnya, pakaian dan alas kaki dengan inflasi 0,45% dengan andil inflasi 0,02%. Sebaliknya, kelompok transportasi menyumbang deflasi 0,08% dengan andil deflasi -0,01%. Dalam hal ini, tarif angkutan udara yang menyumbang deflasi paling dalam, yakni dengan andil 0,04%.