Bloomberg Intelligence: Harga Emas Berpeluang Menuju US$ 4.000
Redaksi
08 April 2025 12:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Analisis terbaru yang dilansir oleh Bloomberg Intelligence pada Senin kemarin, mengungkapkan, siklus penurunan harga setelah periode kenaikan harga lebih sering terjadi pada aset komoditas ketimbang aset saham. Namun, hal itu kini agaknya mulai mereda.
"Normalisasi harga saham AS yang sudah tinggi telah lama tertunda dan kini mungkin telah dimulai. Analisis kami menunjukkan kemungkinan tingkat pembalikan yang bisa menopang harga emas menuju level resistance berikutnya," kata Mike McGlone, Senior Commodity Strategist Bloomberg Intelligence, dalam catatannya.
Pola tipikal yang biasa terjadi mendorong pemulihan volatilitas pasar mungkin akan terjadi seperti pada tahun 2008 yang mengimplikasikan harga emas akan melampaui laju harga saham di bursa AS, menurut Bloomberg Intelligence.

Yang perlu diperhatikan dari grafik adalah ruang yang luas untuk pembalikan volatilitas pasar saham yang rendah dibandingkan dengan S&P 500 yang meningkat -- yang terakhir terjadi sebelum krisis keuangan.
"Pandangan Bloomberg Economics bahwa saham AS dapat turun 30% dari puncaknya dapat menempatkan indeks saham ke level 4.000. Kemajuan emas telah terhenti di resistance sekitar US$3.000 dan mungkin menghadapi tekanan jangka pendek karena kejatuhan harga saham, tetapi deflasi dari inflasi akan memperkuat harga emas menuju US$4.000 per troy ounce," kata McGlone.