Logo Bloomberg Technoz

RI Trading Halt Kedua dalam Dua Bulan Kala IHSG Turun 9,5%

Redaksi
08 April 2025 10:29

Ilustrasi IHSG Terlemah di Asia. (Bloomberg)
Ilustrasi IHSG Terlemah di Asia. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Koreksi dalam terjadi di pasar saham Indonesia, dipicu ketegangan tarif Presiden Donald Trump. Usai berakhirnya libur panjang Idulfitri 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada kisran 5.914,29 bahkan tercatat berada di level terendah harian 5,882,6 pada sesi I perdagangan, Selasa (8/4/2025).

Bursa Efek Indonesia (BEI) segera mengaktifkan trading halt atau penghentian sementara perdagangan karena koreksi lebih dari 9%. Persentase trading halt diketahui mengalami diubah dari sebelumnya 5% menjadi 8% dengan tujuan memberi ruang likuiditas lebih luas bagi investor dalam menentukan strategi investasi dengan mempertimbangkan informasi yang ada.

"Selasa, 8 April 2025 telah terjadi penghentian sementara sistem perdagangan di BEI pada pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan akan dilanjutkan kembali pada pukul 09:30:00 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan. Tindakan ini dipicu oleh penurunan IHSG yang mencapai 8%," tulis BEI dalam pernyataan resmi.

"BEI melakukan upaya ini untuk menjaga perdagangan saham yang teratur, wajar, dan efisien sesuai dengan Peraturan Nomor II-A tentang Transaksi Efek Bersifat Ekuitas dan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Direksi BEI nomor Kep-00002/BEI/04-2025."

Trading halt pada Selasa pagi hari ini merupakan kali kedua terjadi dalam dua bulan terakhir. Sebagai gambaran, circuit breaker sempat BEI aktifkan pada perdagangan sesi I, 18 Maret 2025. Kala itu rekor penurunan harian IHSG 325,04 poin atau setara 5,02%.