Inflasi Maret 2025 Diproyeksi Capai 1,8%, Usai Dua Bulan Deflasi
Pramesti Regita Cindy
08 April 2025 10:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) akan kembali mengalami peningkatan inflasi pada Maret 2025, didorong oleh berakhirnya diskon tarif listrik dan faktor musiman terkait Ramadan dan Idulfitri.
"Inflasi bulanan pada Maret diperkirakan sebesar 1,89% (month-on-month/mom), menyusul deflasi -0,48% mom pada Februari 2025," kata Ekonom Bank Permata Josua Pardede, Selasa (8/4/2025).
Dia memaparkan pendorong utama inflasi adalah berakhirnya diskon tarif listrik untuk pelanggan prabayar, yang diperkirakan berkontribusi sebesar 1,47% terhadap inflasi umum. Selain itu, harga bahan bakar non-subsidi mengalami kenaikan pada Maret 2025, yang selanjutnya berkontribusi terhadap inflasi harga yang diatur pemerintah.
Sebaliknya, tarif transportasi udara, yang biasanya meningkat selama Idulfitri, diperkirakan menurun karena adanya diskon dari pemerintah sekitar 13%-14%. Diskon terkait transportasi lainnya, termasuk diskon untuk jalan tol dan transportasi darat seperti bus, juga telah membantu menahan inflasi harga yang diatur pemerintah.
Permintaan musiman selama bulan Ramadan dan Idulfitri, menurut dia, telah mendorong kenaikan harga pangan. Namun demikian, dengan pasokan makanan yang diperkirakan membaik pada kuartal I 2025, kenaikan harga kemungkinan tetap terkendali.