Logo Bloomberg Technoz

Kata Analis Soal Potensi Koreksi IHSG & Dampak Perang Tarif Trump

Redaksi
08 April 2025 08:59

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Berbagai pandangan sekuritas menyampaikan bahwa pasar saham Indonesia berpeluang besar alami koreksi dalam pasca libur panjang Idulfitri 2025, meski pagi ini Selasa (8/4/2025), regional terpantau mendapatkan momentum technical rebound. Semua mata tertuju pada perang tarif yang sebelumnya diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Meski begitu pasar secara keseluruhan masih menantikan perkembangan negosiasi atau bahkan keputusan balasan tarif negara lain, terang Trimegah Sekuritas dalam catatan terbarunya, Selasa.

Update terbaru, Trump mengancam akan mengenakan tarif impor tambahan sebesar 50% terhadap China, sambil bersiap untuk bernegosiasi dengan Jepang dan Israel, yang membuat pasar kesulitan memahami niatnya atas rencana tarifnya yang luas, dilaporkan Bloomberg News.

Phintraco Sekuritas dalam catatan hari Selasa menyampaikan ada peluang sell-off di pasar ekuitas Indonesia karena Trump memasukan negara ini dalam reciprocal tariff 32%. Kerawanan sell-off inilah yang harus diantisipasi pasar dengan estimasi menutup gap IHSG di 6.240–6.320.

“Jika pelemahan masih berlanjut, critical support berikutnya berada di rentang 5.950–6.000,” jelas Phintraco.