Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya sirkulasi sirkonik dan konvergensi udara yang memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Hal ini dipicu karena sebagian besar wilayah Indonesia telah masuk pada masa pancaroba atau peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Kondisi tersebut menunjukan ciri-cirinya, pada pagi hingga siang hari cuaca umumnya cerah hingga berawan. Kemudian siang ke malam terdapat potensi hujan disertai kilat petir berdurasi cepat.

“BMKG juga memantau adanya siklon diprakirakan terbentuk di laut Arafura, kemudian sirkulasi sirkonik membentuk daerah konvergensi atau perlambatan kecepatan angin yang memanjang dari Pasifik pesisir utara Aceh kemudian dari Sumatera Utara dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dari Papua Barat hingga Papua Selatan dan adanya pertemuan angin di sekitar wilayah Samudra Hindia, barat sumatra dan di Laut Banda dan Samudra Pasifik utara Papua,”kata BMKG dalam Instagram, Senin (07/04/2025).

Untuk daerah konvergensi lainnya terbentuk diwilayah Sulawesi Utara hingga Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagia wilayah Maluku. Kondisi itu mampu terjadi adanya pertumbuhan awan hujan dan juga ketinggi gelombang laut dan sirkulasi sirkonik dan disertai angin. Selain itu juga menyebabkan hujan sedang, lebat dan cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai, meliputi wilayah Sumatra, Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua, Papua Barat. 

Selanjutnya untuk peningkatan kecepatan angin mencapai lebih dari 25 knot terpantau di Laut Andaman, dan Laut Arafura yang dapat meningkatkan tinggi gelombang.