Pada Senin lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan “kami sedang menunggu tanggapan AS. Usulan kami untuk negosiasi tidak langsung adalah tawaran yang bertanggung jawab, murah hati, dan bijaksana.”
Dia menambahkan bahwa Kesultanan Oman di Teluk Arab, yang telah memfasilitasi dialog antara Teheran dan Washington di masa lalu, adalah “kandidat utama” untuk memediasi pembicaraan dengan AS jika hal itu terjadi.
Dalam komentar terpisah pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan “bola ada di tangan AS.”
“Tawaran untuk negosiasi langsung tidak dapat kami terima karena alasan-alasan yang telah kami sampaikan sebelumnya, tetapi kami siap untuk negosiasi tidak langsung melalui Oman,” ujar Araghchi, menurut kantor berita semi-resmi Tasnim.
Kanaani menambahkan bahwa sebuah pertemuan trilateral tingkat ahli sedang berlangsung di Moskow pada hari Senin yang melibatkan para pejabat Iran, Rusia, dan Cina untuk membahas kesepakatan nuklir 2015 yang telah mati suri.
(bbn)