Sementara di daerah Jabodebek-Banten, IHPR pada kuartal I-2023 tercatat 106,33. Naik 1,84% yoy dan 0,33% qtq.
Sedangkan daerah dengan IHPR terendah adalah Denpasar, dengan catatan 102,29 pada kuartal I-2023. Turun 0,08% yoy tetapi masih tumbuh 0,01% qtq.
Penjualan Turun
BI juga melaporkan bahwa penjualan hunian pada kuartal I-2023 turun 8,26% yoy. Memburuk dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,54%. Secara kuartalan, penjualan properti residensial anjlok 11,03% qtq.
“Berdasarkan jawaban responden terdapat sejumlah faktor yang menghambat penjualan properti residensial primer antara lain: i) Kenaikan harga bahan bangunan (25,05% dari jawaban responden); ii) Masalah perizinan/birokrasi (14,71%); iii) Suku bunga KPR (14,71%); iv) Proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (11,17%); dan v) Perpajakan (8,81%),” ungkap laporan BI.
Dari sisi suku bunga, rata-rata suku bunga KPR pada kuartal I-2023 adalah 7,74% per tahun. Turun 37 basis poin (bps) secara tahunan dan 24 bps secara kuartalan.
Bicara soal KPR, skema ini masih menjadi pilihan utama konsumen dalam membeli rumah. Pangsa (share) penggunaan KPR dalam membeli hunian adalah 74,83%. Turun dibandingkan kuartal sebelumnya yang 75,03%.
(aji/ggq)