Jacob Gu - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah China mengatakan memiliki ruang untuk melonggarkan biaya pinjaman dan aturan pencadangan perbankan jika diperlukan, guna melindungi perekonomian nasional dari dampak tarif terbaru yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.

"Giro Wajib Minimum (GWM) untuk institusi keuangan dan suku bunga kebijakan bank sentral dapat diturunkan sewaktu-waktu ke depan," tulis People’s Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China, dalam editorial utama yang dimuat di halaman depan pada Senin (7/4/2025). “Masih ada ruang untuk ekspansi defisit fiskal, obligasi khusus negara, dan utang khusus lainnya.”

Pada Jumat lalu, pemerintah di bawah Presiden Xi Jinping mengumumkan akan memberlakukan tarif sebesar 34% terhadap seluruh impor dari Amerika Serikat mulai 10 April, sebagai tanggapan terhadap tarif timbal balik yang diberlakukan Trump terhadap produk China. Otoritas di Beijing juga mengumumkan sejumlah langkah balasan, termasuk pembatasan ekspor terhadap tujuh jenis logam tanah jarang secara langsung.

Kantor berita resmi Xinhua pada Sabtu menyatakan bahwa pemerintah China akan terus mengambil “langkah tegas” untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan nasional lainnya. Tarif yang diumumkan AS pekan lalu akan menaikkan bea masuk terhadap hampir seluruh produk China menjadi sedikitnya 54%, berpotensi melumpuhkan ekspor ke AS di saat ekonomi China baru mulai menunjukkan tanda-tanda kestabilan pada awal tahun 2025.