Harga Minyak Anjlok Imbas Perang Dagang & Saudi Pangkas Harga
News
07 April 2025 06:20

Bloomberg News
Bloomberg, Harga minyak dunia merosot pada awal pekan ini setelah Arab Saudi memangkas harga jual utama minyak mentahnya secara tajam—terbesar dalam lebih dari dua tahun terakhir. Di saat yang sama, memanasnya perang dagang global memicu kekhawatiran terhadap ancaman resesi dan melemahnya permintaan energi.
Minyak Brent, patokan global, turun hampir 4% menjadi US$63,21 per barel—level terendah dalam empat tahun—setelah pekan lalu merosot hingga 11%. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di level US$59,79 per barel. Produsen milik negara, Saudi Aramco, akan menurunkan harga jual Arab Light untuk pembeli utama di Asia sebesar US$2,30 per barel untuk pengiriman bulan Mei. Keputusan ini diambil hanya beberapa hari setelah aliansi OPEC+ mengumumkan kenaikan produksi yang jauh lebih besar dari perkiraan pasar.
Sementara itu, pejabat tinggi pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengabaikan kekhawatiran investor terkait inflasi dan potensi resesi. Dalam pernyataan mereka pada akhir pekan, tak ada satu pun yang menyampaikan permintaan maaf atas gejolak yang dipicu oleh kebijakan tarif global yang luas. Sebagai bentuk perlawanan, China—pembeli minyak mentah terbesar di dunia—telah mengumumkan tarif balasan terhadap Amerika Serikat.
Seperti halnya komoditas industri dan pertanian lainnya, serta pasar saham, harga minyak mentah turut tertekan dalam beberapa sesi terakhir seiring gelombang tarif yang menggerus selera pasar terhadap risiko. Kerugian minyak makin dalam setelah OPEC+ secara mengejutkan memutuskan untuk meningkatkan produksi lebih dari ekspektasi. Kombinasi antara kekhawatiran permintaan dan bertambahnya pasokan kembali memunculkan ketakutan akan kelebihan suplai global.
































