Yongchang Chin, Alex Longley dan Serene Cheong - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah Arab Saudi memangkas harga minyak dengan catatan penurunan harga terbesar dalam lebih dari dua tahun terakhir. Keputusan tersebut lahir beberapa hari setelah OPEC+ mengumumkan rencana kenaikan produksi minyak mentah dalam jumlah besar, Mei depan.
 
Perusahaan minyak, Saudi Aramco akan menurunkan harga minyak mentah Arab Light kepada pembeli terbesarnya di Asia sebesar US$2,30 per barel untuk Mei 2025. Informasi ini berdasarkan daftar harga yang dilihat oleh Bloomberg. 

Penurunan harga yang cukup dalam ini memang terjadi usai terjadi sejumlah capaian harga tertinggi di kerajaan tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, penurunan ini jauh lebih besar dari perkiraan survei terhadap para pedagang dan penyuling.

Toh, kebijakan ini memang hanya mengekor dari keputusan peningkatan produksi OPEC+ -- yang menurut sejumlah delegasi memang sengaja untuk menghukum beberapa anggotanya yang tak patuh terhadap batasan kuota produksi minyak, seperti Kazakhstan dan Irak.

OPEC+, di mana Arab Saudi memainkan peran utama bersama Rusia, mengumumkan pada tanggal 3 April bahwa mereka akan menambah lebih dari 400.000 barel per hari kembali ke pasar global bulan depan, sebuah peningkatan pasokan tiga kali lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Langkah mengejutkan ini memperdalam kejatuhan harga minyak, yang jatuh lebih dari 10% minggu lalu setelah tarif perdagangan yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump mengancam ekonomi global.