3 Langkah Strategis Bank Indonesia (BI) Sikapi Tarif Trump
Dovana Hasiana
06 April 2025 07:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memiliki tiga sikap dan pandangan usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal kepada negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Pertama, Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan BI tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. upaya yang dilakukan adalah melalui optimalisasi instrumen intervensi rangkap tiga (triple intervention), yakni intervensi di pasar valuta asing pada transaksi spot dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
"[Hal ini] dalam rangka memastikan kecukupan likuiditas valas untuk kebutuhan perbankan dan dunia usaha serta menjaga keyakinan pelaku pasar," ujar Denny dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (6/4/2025).
Rupiah terhadap dolar AS, di pasar offshore pada Jumat kemarin, kontrak NonDeliverable Forward (NDF) satu bulan, rupiah sudah menyentuh Rp17.023/US$, terlemah sejak 1 April 2020 ketika pandemi mematikan perekonomian di semua negara.
Kedua, BI terus memantau perkembangan pasar keuangan global dan domestik usai pengumuman kebijakan tarif Trump yang baru diumumkan pada 2 April 2025.