Kata Bank Indonesia Soal Atasi Dampak Tarif Resiprokal Trump
Dovana Hasiana
05 April 2025 15:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal kepada negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan upaya yang dilakukan adalah melalui optimalisasi instrumen intervensi rangkap tiga (triple intervention), yakni intervensi di pasar valuta asing pada transaksi spot dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta Surat Berharga Negara di pasar sekunder.
"[Hal ini] dalam rangka memastikan kecukupan likuiditas valas untuk kebutuhan perbankan dan dunia usaha serta menjaga keyakinan pelaku pasar," ujar Denny dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).
Perang dagang yang makin panas menyusul pengumuman tarif balasan China pada AS sebesar 34%, makin menenggelamkan pasar keuangan global dalam kepanikan. Mengacu data realtime Bloomberg pada pukul 20:48 WIB pada Jumat (4/4/2025), kontrak rupiah NonDeliverable Forward (NDF) yang diperdagangkan di pasar luar negeri, ambles menjebol Rp17.006/US$.
Selanjutnya, BI terus memantau perkembangan pasar keuangan global dan domestik usai pengumuman kebijakan tarif Trump yang baru diumumkan pada 2 April 2025.