Logo Bloomberg Technoz

Laporan tenaga kerja di AS terbaru menunjukkan ketahanan, tetapi itu terjadi sebelum tarif resiprokal berlaku. 

Trump mengecam China karena membalas rencana tarifnya yang luas dan bersumpah kebijakan ekonominya tidak akan pernah berubah. 

Pada saat yang sama, Trump mengaku telah menjalin perbincangan yang sangat 'produktif'dengan Vietnam, yang membuat saham perusahaan besar beroperasi di negara itu, termasuk Nike Inc. dan Lululemon Athletica Inc., melonjak. 

Saham perusahaan teknologi besar anjlok, dengan Nvidia Corp. dan Tesla Inc. merosot lebih dari 7%. Saham China yang terdaftar di AS seperti Alibaba Group Holding Ltd. dan Baidu Inc. juga anjlok. Saham bank besar mencapai level terendah sejak 7 Agustus. 

Penurunan cepat di Wall Street membangkitkan kembali kenangan buruk tentang trading halt saat Covid-19 pada Maret 2020. Penurunan S&P 500 pada hari Jumat hampir mencapai penurunan 7% yang merupakan batas bagi NYSE untuk menghentikan semua perdagangan selama 15 menit.

Beberapa analis bersikap dingin terhadap ekuitas AS, memberi tahu investor untuk menahan diri dari aksi beli memanfaatkan aksi jual yang berlangsung, karena perang dagang meningkatkan momok resesi.

Michael Hartnett dari Bank of America Corp. menyarankan investor untuk menjual aset berisiko hingga Trump beralih dari kebijakan tarif dan menuju pemotongan pajak, pasokan energi yang lebih tinggi, deregulasi, dan peningkatan agresif dalam plafon utang. 

Mark Haefele dari UBS Global Wealth Management memangkas peringkatnya pada saham AS menjadi netral.

"Bahkan jika dalam beberapa minggu ke depan tampaknya kita akan memulai negosiasi, dan terjadi penurunan tensi perang tarif, saya pikir pasar akan terkoreksi sedikit lagi, mencapai titik terendah," kata Nouriel Roubini pada pertemuan para ekonom dan pemimpin bisnis di tepi Danau Como di Cernobbio, Italia.

(bbn)

No more pages