BI Sebut Penggunaan QRIS Kurangi Porsi Peredaran Uang Kertas
Dovana Hasiana
04 April 2025 14:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia mengamini transaksi layanan digital seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga BI-FAST mengurangi jumlah porsi uang kartal untuk transaksi ekonomi Indonesia.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI M. Anwar Bashori mengatakan porsi dari uang kartal saat ini hanya sebesar 19-20% dari Rp5.146 triliun uang beredar sempit (M1), sementara sisanya adalah uang giral antara lain giro, tabungan yang bisa ditarik sewaktu-waktu dan QRIS.
Sekadar catatan, uang beredar dalam arti luas (M2) tercatat sebesar Rp9.239,9 triliun pada Februari 2025. Angka ini tumbuh sebesar 5,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 5,5% (yoy).
"Sekarang justru porsi uang kartal hanya sekitar 19-20% untuk transaksi ekonomi kita. Salah satunya [karena QRIS]. Menurut saya, tidak mungkin kalau saat ini pergi ke luar kota, tetapi di dompet masih banyak uang kartal," ujar Anwar kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (4/4/2025).
BI mencatat volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tumbuh tinggi sebesar 163,32% (yoy) pada Februari 2025. Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 330,08 juta transaksi atau tumbuh 75,82% (yoy) dengan nilai mencapai Rp858,27 triliun pada Februari 2025.