Ekonom Wall Street Prediksi AS Resesi Tahun Ini, Inflasi Terkerek
Redaksi
04 April 2025 11:20

Bloomberg Technoz, Jakarta - Langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menggeber kebijakan tarif universal 10% ke semua negara dan tambahan tarif besar-besaran ke banyak negara yang mencatat surplus dagang dengan AS, dinilai menempatkan perekonomian terbesar di dunia itu dalam risiko besar.
Para ekonom di Wall Street memperkirakan, perekonomian AS berisiko jatuh dalam resesi tahun ini sementara tingkat inflasi negeri itu diprediksi bisa kembali melesat ke tingkat tinggi seperti saat pandemi merebak, akibat kebijakan tarif Trump.
Beberapa bank besar memberikan perkiraan sementara tentang dampak yang mungkin terjadi akibat kebijakan Trump tersebut, yang mengindikasikan terjadinya pukulan besar pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan inflasi.
"Sudah jelas bahwa adanya penyesuaian yang begitu besar itu akan menimbulkan risiko penurunan yang signifikan terhadap ekspansi [ekonomi]. Penilaian kami, [kebijakan tarif] tidak hanya akan menaikkan inflasi hingga 2026 akan tetapi juga akan menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto [PDB] dan kenaikan tingkat pengangguran. Kami prediksi pertumbuhan PDB Amerika akan negatif selama dua kuartal," kata Jonathan Pingle, Chief Economist UBS, dilansir dari Bloomberg News.
Perkiraan terjadinya kontraksi pertumbuhan di AS juga datang dari Barclays Plc., bank investasi asal Inggris. Ekonom Barclays memprediksi, pertumbuhan ekonomi AS berpeluang terkontraksi 0,1%.