Indeks Dolar Ambles, Rupiah Offshore Menguat Bersama Valuta Asia
Redaksi
04 April 2025 10:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar offshore meninggalkan zona lemah Rp16.700-an, di tengah kejatuhan indeks dolar AS ke level terlemah enam bulan, menyusul turbulensi pasar global akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang memicu sentimen risk-off di seluruh penjuru.
Kontrak rupiah Non-Deliverable Forward (NDF) tenor 1 bulan pada perdagangan Kamis ditutup menguat 0,2% di level Rp16.738/US$ dan pada Jumat pagi ini melanjutkan penguatan dengan bergerak di kisaran Rp16.678/US$, seperti ditunjukkan oleh data realtime Bloomberg.
Penguatan rupiah NDF terjadi ketika indeks yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, 'terjun' nilainya di tengah huru hara pasar yang meningkat tajam akibat ketakutan akan perang dagang yang membesar.
Indeks dolar AS atau DXY pagi ini menyentuh 101,8, terendah sejak awal Oktober 2024. Semalam indeks ini ditutup turun 1,67% ketika pasar saham di Wall Street menguap US$ 2,5 triliun nilainya karena arus jual besar-besaran di pasar ekuitas efek kebijakan tarif Trump.
Penguatan rupiah di pasar forward offshore tak sendiri. Mayoritas mata uang Asia di pasar spot pada Jumat pagi ini bergerak menguat juga di tengah kejatuhan indeks dolar AS.