Meskipun ada negara lain yang akan terkena tarif lebih tinggi, bea terhadap Jepang lebih besar dari yang diperkirakan banyak pihak. Angka ini lebih tinggi dari tarif 20% yang dikenakan pada Uni Eropa dan lebih dari dua kali lipat pajak dasar 10% yang diterapkan untuk semua negara, meskipun Jepang telah berjanji untuk meningkatkan investasinya di AS hingga US$1 triliun.
Jepang sejauh ini menahan diri untuk tidak mengambil langkah balasan terhadap tarif otomotif yang sebelumnya diumumkan.
Nomura Research Institute memperkirakan bahwa tarif ‘resiprokal’ Trump dapat mengurangi laju pertumbuhan tahunan Jepang sebesar 0,59 poin persentase. Bea baru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 9 April, setelah tarif dasar 10% untuk semua negara mulai diterapkan setelah tengah malam Sabtu.
"Jepang — sangat, sangat sulit," kata Trump di Washington pada Rabu. "Mereka mengenakan tarif 46% kepada kami dan bahkan lebih tinggi untuk barang-barang tertentu seperti mobil, kalian tahu, barang kecil seperti mobil. 46%, kami mengenakan tarif 24% kepada mereka."
Trump merujuk pada tingkat tarif yang menurut AS diterapkan Jepang terhadap Amerika, meskipun metode perhitungan lengkap untuk mencapai angka tersebut tidak segera jelas.
Jepang tidak mengenakan tarif pada impor mobil AS, tetapi produsen mobil AS sudah lama mengeluhkan hambatan non-tarif yang dianggap menghalangi, termasuk standar keselamatan yang ketat. Laporan dari Perwakilan Dagang AS yang dirilis pada 31 Maret menguraikan sejumlah bidang yang menjadi perhatian AS, termasuk sektor otomotif, pasar digital, dan farmasi.
Para pemimpin Jepang, termasuk Perdana Menteri Shigeru Ishiba, telah berulang kali meminta pengecualian dari tarif tersebut, dengan alasan bahwa Jepang adalah investor terbesar di AS. Ishiba juga berjanji untuk membeli lebih banyak gas alam cair AS dalam pertemuan puncak dengan Trump pada Februari, yang tampaknya berlangsung dengan baik.
"Perubahan ini dapat memberikan pukulan serius bagi ekonomi Jepang," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute.
"Tarif ini bisa memangkas pertumbuhan ekonomi Jepang sekitar 0,5 poin persentase atau lebih. Itu bukan angka kecil bagi ekonomi dengan tingkat pertumbuhan potensial yang rendah."
Nilai yen menguat terhadap dolar pada Kamis pagi, sementara indeks acuan Topix anjlok hingga 4,3%.
Pemerintah sebelumnya mengatakan berencana mendirikan sekitar 1.000 pusat konsultasi bagi perusahaan yang terdampak serta menyediakan dukungan pinjaman.
Di balik ketegangan perdagangan ini adalah ketidakpuasan Trump yang terus-menerus terhadap defisit perdagangan besar yang dialami AS dengan negara lain, termasuk Jepang. Surplus perdagangan Jepang dengan AS pada 2024 mencapai ¥8,6 triliun (US$58,2 miliar), tertinggi kelima dalam sejarah dan jauh di atas rata-rata selama masa jabatan pertama Trump.
Sementara itu, Ishiba berjanji untuk melindungi lapangan kerja di sektor otomotif setelah Trump mengumumkan tarif mobil, yang menurut kepala kebijakan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dapat menciptakan "krisis ekonomi besar bagi Jepang." Bea tersebut akan pertama-tama dikenakan pada kendaraan yang sudah sepenuhnya dirakit, sebelum diperluas ke suku cadang otomotif.
Tahun lalu, mobil dan suku cadang menyumbang sedikit lebih dari sepertiga ekspor Jepang ke AS, yang merupakan tujuan ekspor terbesar negara itu. Perusahaan terkait otomotif, termasuk penyedia material, mempekerjakan 5,58 juta orang di Jepang, atau 8,3% dari total tenaga kerja, menurut Asosiasi Produsen Mobil Jepang.
Dampaknya juga akan melampaui ekspor mobil Jepang langsung ke AS. Produsen mobil Jepang mengirim sekitar 1,45 juta kendaraan ke AS dari pabrik mereka di Kanada dan Meksiko — hampir setara dengan 1,49 juta mobil yang diekspor langsung dari Jepang ke AS, menurut Kementerian Perdagangan Jepang. Sementara itu, produsen mobil Jepang memproduksi 3,3 juta kendaraan di dalam wilayah AS sendiri.
(bbn)