Logo Bloomberg Technoz

Seperti halnya pemerintah-pemerintah di seluruh kawasan, Vietnam telah berusaha menarik modal dari perusahaan-perusahaan multinasional karena negara ini muncul sebagai alternatif dari China dalam memproduksi segala sesuatu mulai dari gadget hingga semikonduktor dasar. Intel Corp mengoperasikan fasilitas manufaktur perakitan dan pengujian chip di Ho Chi Minh City, dan negara ini juga telah menarik para pemasok Apple Inc dan Samsung Electronics Co.

Vietnam telah mengambil langkah-langkah untuk meyakinkan AS bahwa mereka serius dalam mengurangi surplus perdagangannya, yang mencapai US$123,5 miliar tahun lalu, selisih tertinggi ketiga untuk AS, di belakang China dan Meksiko. Vietnam pada awal pekan ini memangkas tarif pada berbagai impor, mulai dari gas alam cair (LNG) dan mobil hingga berbagai produk pertanian.

Presiden Donald Trump mengatakan pada Rabu (2/4/2025), bahwa ia akan mengeluarkan bea impor minimum 10% untuk semua eksportir ke AS dan mengenakan bea tambahan untuk sekitar 60 negara dengan ketidakseimbangan perdagangan terbesar dengan AS.

Pemerintahan Trump menetapkan tarif negara Vietnam sebesar 90%. Sebuah laporan USTR yang dirilis hari Senin mengenai hambatan perdagangan luar negeri mencantumkan larangan dan pembatasan impor, persyaratan registrasi produk, dan hambatan teknis dan sanitasi di antara isu-isu tersebut.

Pabrik JA Solar di Taman Industri Quang Chau di Provinsi Bac Giang, Vietnam. (Sumber: Bloomberg)

Trump mengindikasikan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk menurunkan tarif jika negara-negara lain menghapus hambatan perdagangan mereka terhadap ekspor AS.

Vietnam berencana untuk mengirim delegasi lain ke AS akhir pekan ini yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Ho Duc Phoc dan didampingi oleh para eksekutif dari perusahaan-perusahaan termasuk Vietnam Airlines JSC, Vietjet Aviation JSC, dan VinaCapital Group Ltd ke New York menjelang berlaku efektiknya aturan tarif Trump ini.

Vietnam adalah salah satu negara yang paling bergantung pada perdagangan dunia, dengan ekspor yang setara dengan sekitar 90% produk domestik bruto tahun lalu. Para pemasok untuk merek-merek global telah mendirikan pabrik-pabrik bernilai miliaran dolar di seluruh Vietnam, menjadikannya sebagai pusat manufaktur yang sedang berkembang, yang memproduksi segala sesuatu mulai dari sepatu kets hingga ponsel pintar.

“Tarif timbal balik dapat mengganggu perdagangan global, karena rantai pasokan dan permintaan tidak dapat menyesuaikan diri dengan cepat dalam jangka pendek,” tulis Pham Luu Hung, kepala ekonom SSI Securities Corp, dalam sebuah risetnya. Negosiasi Vietnam dengan AS dapat meredam masalah bea masuk dan mengarah pada “perkembangan positif,” tambah Hung.

Ketua Partai Komunis To Lam dalam pertemuan hari Senin dengan Duta Besar AS untuk Vietnam Marc Knapper, menegaskan kembali dorongan pemerintah untuk meningkatkan pembelian produk-produk AS, terutama barang-barang pertanian, LNG dan barang-barang berteknologi tinggi.

(bbn)

No more pages