Logo Bloomberg Technoz

Harga emas pun mantap melaju di tren positif. Dalam sebulan terakhir, harga emas dunia terdongkrak lebih dari 9%. Sejak awal 2025 (year-to-date), harga melejit lebih dari 20%.

Lonjakan harga emas disebabkan oleh perkembangan di Amerika Serikat (AS). Presiden Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif bea masuk resiprokal. Artinya, negara dengan surplus dagang besar terhadap AS akan dikenakan tarif bea masuk lebih besar.

Trump menegaskan tarif bea masuk akan sebesar minimal 10% untuk seluruh komoditas dan dari seluruh negara. Untuk China diganjar 34%, Uni Eropa 20%, dan Vietnam 46%. Sementara Indonesia dikenakan tarif bea masuk 32%.

Aksi Trump kemungkinan akan mendapat balasan. Jika terjadi, maka Perang Dagang dalam skala global akan resmi dimulai. 

Akibatnya, arus perdagangan global akan terhambat. Pada akhirnya, prospek pertumbuhan ekonomi akan terpukul. Perlambatan atau bahkan resesi adalah risiko yang tidak bisa dikesampingkan.

Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Dalam kondisi penuh gejolak seperti sekarang, investor cenderung memilih emas untuk mencari selamat. Permintaan emas melesat, harga pun terangkat.

(aji)

No more pages