Logo Bloomberg Technoz

Hanya yen Jepang yang menguat tak terjeda, naik nilainya 0,9%. Yen menjadi buruan investor yang mencari aset aman alias safe haven di tengah pergolakan pasar akibat perang dagang.

Sementara itu, bila bursa saham domestik buka hari ini, besar kemungkinan juga akan terperosok makin dalam karena sentimen risk-off yang menguat di pasar global. 

Bursa saham Jepang, indeks Nikkei dan Topix ambles sampai 4% pagi ini, menyusul reaksi bursa saham berjangka AS yang juga tergerus hingga lebih dari 3% pasca Trump mengumumkan kebijakan agresifnya.

Bursa saham Korea, Kospi juga tergerus hampir 2%. Sementara bursa saham berjangka Tiongkok juga tergerus mengindikasikan akan ada tekanan juga di bursa spotnya hari ini.

Indonesia terdampak besar

Indonesia keluar sebagai satu dari 60 negara yang mendapatkan pengenaan tarif tambahan, menyusul posisi neraca dagang dengan AS yang tak seimbang. Ekspor RI ke Negeri Paman Sam lebih besar dibanding impornya. Alhasil, Trump pun mengenakan tarif tinggi hingga 32%.

Di ASEAN, hantaman tarif Trump jauh lebih dahsyat di mana Kamboja dikenakan tarif sampai 49%, Laos 48%, Vietnam 46%, laul Myanmar 46%.

Disusul oleh Thailand dikenakan tarif 36%, Indonesia 32%, Malaysia 24% dan Filipina serta Singapura masing-masing 17% dan 10%. Bila dirata-rata tarif AS ke negara-negara ASEAN dikenakan 36%. Trump mengatakan ia bisa menimbang untuk menurunkan tarif tersebut bila negara-negara yang ia kenakan tarif tinggi itu menghapus hambatan perdagangan mereka.

Menurut Ekonom Bloomberg Economics Tamara Mast Henderson, dampak tarif Trump ke kinerja ekonomi negara-negara ASEAN bisa signifikan. Dengan asumsi pengenaan tarif resiprokal sebesar 36% saja, tanpa adanya tarif retaliasi, ekspor negara-negara ASEAN ke AS bisa anjlok hingga 73%.

"Hal itu menunjukkan risiko penurunan yang besar terhadap Produk Domestik Bruto kawasan tersebut pada tahun 2030 yaitu sebesar 8,9% bagi Vietnam, lalu 4% bagi Thailand dan 3,6% bagi Malaysia serta 1% bagi Indonesia," kata Tamara dalam laporan riset yang dirilis hari ini.

Dampak jangka pendek kemungkinan akan lebih besar bila berkaca pada gunacangan sebelumnya.

(rui)

No more pages