Selama berminggu-minggu, Trump telah mempromosikan tanggal 2 April sebagai “Hari Pembebasan” di AS, ketika tarif impor yang berlaku bagi banyak negara diumumkan guna mengimplementasikan agenda ekonomi radikal pemerintahannya. AS sendiri telah mengumumkan kenaikan tarif yang tajam untuk semua impor baja, aluminium, dan mobil.
Pada Senin (31/3/2025), sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Trump akan mengungkapkan rencana tarifnya dalam sebuah konferensi pers pada Rabu (2/4/2025). Dia tidak memberikan rincian lengkap tetapi menyarankan, seperti yang telah dikatakan Trump berulang kali, bahwa presiden dapat mengumumkan tarif timbal balik, menyamai tarif negara lain, dolar demi dolar.
Uni Eropa sendiri telah menjadi pembeli utama barang ekspor AS pada tahun lalu. Berdasarkan data Biro Sensus AS, Uni Eropa merupakan pasar tunggal terbesar untuk ekspor barang AS, mengungguli negara tetangga AS seperti Kanada dan Meksiko.
Baik Eropa maupun AS memiliki banyak hal yang dipertaruhkan dalam perselisihan perdagangan yang meningkat ini. Pada tahun 2024, AS adalah pembeli terbesar barang-barang Eropa, dengan impor mulai dari produk farmasi dan mobil hingga minuman beralkohol dan peralatan telekomunikasi, menurut data resmi Uni Eropa. Sementara itu, Uni Eropa adalah sumber impor barang terbesar AS tahun lalu, menurut data AS.
Pada bulan Februari, von der Leyen menekankan pentingnya hubungan perdagangan AS-Uni Eropa. “Seluruh volume perdagangan antara kita adalah US$1,5 triliun,” katanya dalam sebuah pidato, dan juga mencatat bahwa 1 juta pekerjaan di Amerika bergantung secara langsung pada perdagangan dengan Eropa.
(red)
