Logo Bloomberg Technoz

Bank Sentral China Siapkan Stimulus, Respons Tarif Baru Trump

News
02 April 2025 13:20

Gedung People's Bank of China (PBOC) di Beijing. (Dok: Bloomberg)
Gedung People's Bank of China (PBOC) di Beijing. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg News

Bloomberg, Bank investasi global seperti JPMorgan Chase & Co. memperkirakan April ini China akan memberikan stimulus moneter yang telah lama ditunggu-tunggu. Kebijakan otoritas moneter China diterapkan merespons kemungkinan besar ditentukan oleh ancaman ganda kenaikan tarif AS dan kekurangan uang tunai musiman.

Para ekonom hampir sepakat Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBOC) akan memangkas rasio GWM pada kuartal-II, menurut jajak pendapat Bloomberg terbaru. Jika keputusan ini diambil maka akan membebaskan ratusan miliar yuan untuk pinjaman dan investasi. Ini adalah salah satu dari beberapa alat yang tersedia bagi para pejabat untuk memompa likuiditas dalam beberapa minggu ke depan.

Kebijakan mendekati titik balik sebelum tenggat waktu 1 April bagi AS untuk meninjau kepatuhan Beijing terhadap apa yang disebut sebagai kesepakatan perdagangan fase satu yang dicapai selama masa jabatan pertama Donald Trump. Besok, presiden AS berencana untuk memberlakukan bea masuk yang luas terhadap mitra dagang di seluruh dunia, yang merupakan salah satu pengumuman yang diperkirakan akan mengarah pada potensi kenaikan tarif terhadap China.

“Jika tarif yang diumumkan pada 2 April cukup besar, kebijakan moneter akan diperlukan untuk menstabilkan sentimen pasar dan mengimbangi kekhawatiran terhadap ekonomi,” kata Qin Yong, kepala ekonom di departemen treasury Sumitomo Mitsui Banking Corporation (China) Limited. “April bisa menjadi waktu yang tepat untuk pemangkasan RRR.”

Ekspektasi penurunan bunga acuan PBOC