Selain itu, program ini juga mencakup kegiatan Underwater Clean Up, yakni aksi pembersihan bawah laut untuk menjaga kebersihan perairan. Dengan adanya kegiatan ini, lingkungan laut diharapkan tetap bersih dan aman bagi biota laut.
“Ada pula berbagai aktivitas lainnya yang ditujukan kepada kelompok masyarakat pegiat wisata bahari, salah satunya adalah Sertifikasi Eco-Diver & Trainer Diver bagi 10 orang anggota kelompok untuk mendukung ekowisata berkelanjutan. Kemudian, ada pelatihan pemandu wisata snorkeling untuk meningkatkan kualitas layanan wisata bahari, dan pemberian sarana penunjang wisata bawah laut, guna mendukung sektor pariwisata berkelanjutan di Gili Matra,” kata Hasanuddin.
Ia juga mengungkapkan bahwa program ini membawa dampak positif, mulai dari meningkatnya populasi ikan target tangkapan nelayan, pertumbuhan terumbu karang yang sehat, hingga bertambahnya daya tarik wisatawan ke Gili Matra.
“Suatu kepuasan bisa melihat secara langsung kepedulian masyarakat yang terlibat dalam membantu pemulihan ekosistem laut melalui program BRI Menanam Grow & Green. Semoga kedepannya program ini dapat berlanjut terus di Gili Matra yang tentunya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tanggung jawab atas apa yang sudah dikerjakan,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa program ini menjadi contoh nyata komitmen BRI dalam menjaga ekosistem laut secara berkelanjutan sekaligus mendorong perekonomian masyarakat setempat.
“Kami terus berkomitmen dalam menjaga ekosistem laut sebagai aksi nyata BRI dalam memerangi perubahan iklim. Semoga kegiatan transplantasi karang yang sedang berjalan dapat memberikan manfaat bagi keberlanjutan dan kelestarian alam, khususnya ekosistem laut di Gili Mantra. Program ini juga harapannya bisa membantu mendorong ekonomi masyarakat setempat,” jelasnya.
Sebagai informasi, Program BRI Menanam - Grow & Green di Gili Matra merupakan bagian dari inisiatif 'Grow & Green Coral Reef', yang bertujuan menjaga ekosistem dan biodiversitas laut melalui transplantasi karang dan tegakan lamun. Sejak dilaksanakan pada 2022, program ini telah berhasil mentransplantasi 3.930 fragmen karang di atas area seluas 2.458 meter persegi serta 2.500 - 3.000 tegakan lamun di area seluas 625 meter persegi.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan ekosistem laut Gili Matra semakin terjaga dan dapat terus menjadi destinasi wisata bahari yang berkelanjutan.
(tim)