Logo Bloomberg Technoz

Ragini Saxena and Sankalp Phartiyal - Bloomberg News

Bloomberg, Tesla Inc. dikabarkan menghentikan negosiasi untuk membangun pabrik di India setelah dialog dengan pemerintah Negeri Bollywood menemui jalan buntu setahun terakhir. 

Bagaimanapun, produsen kendaraan elektrik atau electric vehicle (EV) itu tetap membicarakan kemungkinan mendapatkan pasokan sumber bahan baku komponen beserta insentifnya dari India. 

Menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, Tesla pada akhirnya mungkin akan tetap mempertimbangkan investasi pabrik untuk merebut pangsa pasar India yang luas. Akan tetapi, hingga kini perusahaan besutan Elon Musk itu belum membuat rencana konkret.

Para eksekutif Tesla menyoroti kekhawatiran mereka tentang tarif yang tinggi di India untuk mobil impor dalam pertemuan pekan ini, tetapi pemerintah Negeri Bollywood berkeras tidak akan mengubah rezim pajaknya hanya untuk mengakomodasi investasi satu perusahaan otomotif.

Tesla tidak segera menanggapi surel permintaan komentar di luar jam normal Amerika Serikat (AS). Perwakilan Kementerian Perhubungan Jalan dan Jalan Raya India juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Ketegangan geopolitik yang meningkat antara China dan AS telah menyebabkan perusahaan global berpacu mencari basis alternatif untuk pabrikan dan rantai pasok mereka. Dalam hal ini, India muncul sebagai pasar yang menarik bagi perusahaan internasional di tengah meningkatnya permintaan untuk produk elektronik mulai dari ponsel pintar hingga EV di negara berpenduduk terpadat di dunia itu.

Diskusi antara Tesla dan India menemui jalan buntu tahun lalu setelah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi bersikeras menjual mobil buatan lokal. Di sisi lain, Tesla ingin India mengimpor terlebih dahulu dengan pajak yang lebih rendah untuk mengukur permintaan. India tidak ingin Tesla membawa mobil ke negara itu dari pabriknya di Shanghai.

Tesla berfokus untuk mendapatkan pemahaman yang kuat tentang kebijakan dan insentif lokal untuk industri EV sebelum memperkuat peta jalan untuk India, kata para sumber.

Perusahaan otomotif asal AS itu telah membuat tawaran ke negara-negara Asia lainnya untuk membuka pabrik. Pada November, sang CEO Elon Musk mengatakan dia menganggap Korea Selatan sebagai kandidat utama untuk investasi, menurut kantor Presiden Yoon Suk Yeol.

Musk mengatakan dia akan membuat keputusan investasi apapun setelah meninjau kondisi investasi secara komprehensif, termasuk seputar tenaga kerja dan teknologi.

Pada Januari, Bloomberg melaporkan Tesla juga mendekati kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik di Indonesia yang akan memproduksi sebanyak 1 juta mobil per tahun.

(bbn)

No more pages