Logo Bloomberg Technoz

Williams mengatakan dampak tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump terhadap ekonomi masih belum jelas, menekankan bahwa bank sentral akan terus memantau data yang masuk—terutama harga dan aktivitas di industri yang terdampak. Ia juga menambahkan bahwa efek tidak langsung dapat membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terwujud.

Williams menolak berkomentar mengenai waktu pemotongan suku bunga di masa depan.

Bank sentral mempertahankan biaya pinjaman tetap tidak berubah awal bulan ini, dengan pejabat-pejabatnya menyatakan bahwa suku bunga saat ini berada pada posisi yang tepat untuk menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai dampak perubahan kebijakan Trump terhadap ekonomi.

Dampak Ketidakpastian

Williams mengatakan ketidakpastian terkait kebijakan pemerintahan Trump, apa pun bentuknya, kemungkinan memengaruhi perilaku beberapa konsumen dan bisnis. Ia menyatakan bahwa ekonomi tetap berada dalam kondisi yang baik dan menegaskan bahwa AS saat ini tidak mengalami apa yang disebut stagflasi.

"Saya merasa kebijakan moneter saat ini cukup membatasi," kata Williams, seraya menambahkan bahwa bank sentral dapat mempertahankan sikap tersebut untuk "beberapa waktu."

Ia kembali menegaskan bahwa ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat pada 2025. Sebelumnya, Williams telah mengatakan bahwa hal itu sebagian disebabkan oleh perlambatan arus imigrasi.

Menurut proyeksi terbaru yang dirilis awal bulan ini, para pejabat menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini, namun meningkatkan proyeksi inflasi mereka. Mereka juga menaikkan perkiraan tingkat pengangguran, sembari mencatat bahwa ada peningkatan ketidakpastian dalam semua proyeksi mereka.

Seperti Gubernur The Fed Jerome Powell, Williams mengatakan ekspektasi inflasi jangka panjang tetap terkendali. Indeks ekspektasi inflasi konsumen dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan dari University of Michigan melonjak ke level tertinggi sejak 1993, tetapi indikator lainnya belum menunjukkan lonjakan serupa.

(bbn)

No more pages