Logo Bloomberg Technoz

Gedung 30 Lantai di Bangkok Roboh saat Gempa, Investigasi Dimulai

News
31 March 2025 18:00

Petugas penyelamat mencari korban selamat di reruntuhan bangunan yang runtuh di Bangkok, pada 29 Maret. (Fotografer: Andre Malerba/Bloomberg)
Petugas penyelamat mencari korban selamat di reruntuhan bangunan yang runtuh di Bangkok, pada 29 Maret. (Fotografer: Andre Malerba/Bloomberg)

Patpicha Tanakasempipat - Bloomberg News

Bloomberg, Runtuhnya sebuah gedung pencakar langit yang tengah dibangun di Bangkok—satu-satunya bangunan yang roboh akibat gempa dahsyat pekan lalu—menjadi fokus utama penyelidikan pemerintah Thailand. Muncul berbagai pertanyaan terkait proses konstruksi serta kualitas material yang digunakan oleh konsorsium kontraktor Thailand-China.

Gedung setinggi 30 lantai yang dirancang sebagai kantor baru State Audit Office Thailand itu hancur dalam hitungan menit setelah diguncang gempa berkekuatan 7,7 magnitudo. Insiden ini menewaskan 11 pekerja dan menyebabkan hampir 80 orang terjebak di bawah reruntuhan. Upaya penyelamatan masih terus dilakukan, meskipun puing-puing beton yang masif menyulitkan proses evakuasi, bahkan setelah 72 jam pasca-gempa.

Menteri Dalam Negeri Thailand Anutin Charnvirakul pada Minggu (30/03/2025) membentuk tim ahli untuk mengusut penyebab runtuhnya gedung tersebut dan memberikan laporan dalam waktu tujuh hari. Sementara itu, Kementerian Perindustrian telah mengumpulkan sampel baja dari lokasi kejadian guna menguji kualitas material yang digunakan dalam pembangunan gedung.

Dua perusahaan utama yang menangani proyek ini kini menjadi sorotan publik. Bangunan tersebut dikembangkan oleh ITD-CREC, sebuah konsorsium antara Italian-Thai Development Pcl dan China Railway Number 10 Thailand Co. Kontrak proyek senilai 2,14 miliar baht (sekitar Rp1 triliun) ini dimenangkan melalui tender pada tahun 2020, dan pembangunan dimulai tak lama setelahnya.