Logo Bloomberg Technoz

Korban Gempa Myanmar Capai 1.700 Orang, Upaya Evakuasi Terkendala

News
31 March 2025 15:40

Petugas penyelamat mencari korban selamat di reruntuhan bangunan yang runtuh di Bangkok, pada 29 Maret. (Fotografer: Andre Malerba/Bloomberg)
Petugas penyelamat mencari korban selamat di reruntuhan bangunan yang runtuh di Bangkok, pada 29 Maret. (Fotografer: Andre Malerba/Bloomberg)

Khine Lin Kyaw dan Pathom Sangwongwanich - Bloomberg News

Bloomberg, Jumlah korban tewas akibat gempa bumi terbesar di Myanmar dalam satu abad diperkirakan terus meningkat dari sekitar 1.700 orang. Upaya pencarian korban selamat menghadapi kendala besar akibat perang saudara yang masih berlangsung, sementara waktu krusial 72 jam setelah gempa terus berkurang, menurunkan peluang menemukan korban dalam kondisi hidup.

Junta militer Myanmar melaporkan sekitar 3.400 orang terluka akibat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, pada 28 Maret. Lebih dari 300 orang masih dinyatakan hilang. Guncangan ini juga terasa hingga Thailand, Vietnam, dan China. Sehari setelahnya, gempa susulan berkekuatan 5,1 magnitudo kembali terjadi di dekat Mandalay.

Gempa menghancurkan sebagian besar wilayah Myanmar yang sudah porak-poranda akibat perang saudara dan kendali junta militer sejak 2021. Bahkan sebelum bencana ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat sekitar 19,9 juta warga Myanmar membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Sebagai respons, kelompok pemberontak Myanmar mengumumkan gencatan senjata selama dua minggu di wilayah terdampak gempa agar bantuan dapat disalurkan. Namun, pihak junta belum memberikan pernyataan resmi terkait partisipasinya, sementara laporan media lokal menyebutkan junta tetap melanjutkan serangan udara di daerah terdampak.