Logo Bloomberg Technoz

Gaza Terus Dibombardir saat Idulfitri, Puluhan Tewas

Delia Arnindita Larasati
31 March 2025 13:40

Warga Palestina memeriksa kerusakan usai serangan udara Israel di permukiman Shejaiya, sebelah timur Gaza, Selasa (18/3/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga Palestina memeriksa kerusakan usai serangan udara Israel di permukiman Shejaiya, sebelah timur Gaza, Selasa (18/3/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Serangan udara Israel terus menggempur Jalur Gaza pada hari pertama Idulfitri, menewaskan puluhan warga Palestina. Benjamin Netanyahu menunjukkan tidak ada tanda-tanda meredakan tekanan terhadap Hamas di tengah putaran baru negosiasi gencatan senjata.

Beberapa serangan udara pada Minggu (30/03/2025) dini hari menghantam tenda dan rumah warga saat mereka merayakan Idulfitri. Menurut laporan Al Jazeera, sumber medis mengatakan bahwa setidaknya 35 orang tewas di kota Rafah dan Khan Younis di selatan Gaza. Pada hari yang sama, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menemukan 15 jenazah tenaga medis di Rafah, yang tewas dalam serangan Israel pekan lalu.

“Ini adalah tragedi, bukan hanya bagi kami tetapi juga bagi kerja kemanusiaan dan kemanusiaan secara keseluruhan,” kata PRCS dalam pernyataannya. PRCS menambahkan bahwa serangan terhadap tenaga kesehatan "hanya bisa dianggap sebagai kejahatan perang."

Di tengah kekerasan yang terus berlanjut, kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Israel telah menghentikan pengiriman bantuan sejak awal Maret, memperburuk krisis pangan di wilayah tersebut.

Harga bahan makanan di Gaza melonjak drastis, dan para orang tua mengaku memberi makan keluarga mereka kini menjadi "misi yang nyaris mustahil."

Warga Palestina berduka atas korban tewas dalam serangan udara Israel di rumah sakit Al-Ahli, Gaza, Selasa (18/3/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Gencatan Senjata Masih Jauh