Pada 2018, Trump menarik AS dari perjanjian internasional yang memberlakukan pembatasan terhadap aktivitas pengayaan nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi.
Sejak memulai masa jabatan keduanya, ia menghidupkan kembali strategi maximum pressure, meningkatkan sanksi, dan memperingatkan tindakan militer terhadap Iran jika upaya mencapai kesepakatan baru gagal.
Iran menyampaikan tanggapannya terhadap surat Trump melalui Oman pada hari Rabu, menurut Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi. Akhir pekan lalu, Araghchi menggambarkan surat itu berisi "baik ancaman maupun peluang diplomasi," seraya menambahkan bahwa Iran tetap skeptis terhadap niat Trump.
(bbn)
No more pages