WTI untuk pengiriman Mei turun 0,8% dan ditutup pada US$69,36/barel di New York pada Jumat. Harga berjangka naik 1,6% selama sepekan. Sementara itu, Brent untuk pengiriman Mei turun 0,5% dan ditutup pada US$73,63/barel.

Peningkatan produksi minyak Rusia sebesar 500.000 bph merupakan kenaikan yang signifikan. Namun, dia ragu Rusia akan melakukan hal itu karena akan berdampak besar terhadap harga minyak. Untuk itu, Rusia kemungkinan akan berunding terlebih dahulu dengan anggota OPEC.
“Tergantung dengan perundingan mereka dengan OPEC, mungkin akan bertahap dan lebih kecil kenaikannya,” ujarnya.
Trader Bersiap
Sebelumnya, para pimpinan beberapa perusahaan perdagangan atau trader komoditas energi papan atas dunia menyatakan terbuka untuk kembali memperjual-belikan minyak Rusia jika sanksi Barat dicabut sepenuhnya, meskipun beberapa menyatakan kehati-hatian tentang prospek yang akan terjadi dalam waktu dekat.
"Jika sanksi dilonggarkan sedemikian rupa sehingga kami dapat kembali, mengapa tidak? Itu tugas kami," kata CEO Gunvor Group Torbjörn Törnqvist dalam sebuah wawancara pekan ini, dikutip Bloomberg.
"Kami tidak melakukan apa pun hari ini karena kami pikir meskipun ada beberapa zona abu-abu, kami tidak melakukannya. Akan tetapi, jika [sanksi terhadap minyak Rusia] ini dihapus, mengapa tidak?"
Para trader komoditas besar dari Barat memiliki bisnis yang signifikan di Rusia sebelum invasi skala penuh ke Ukraina, melalui kesepakatan jangka panjang dengan produsen dalam negeri dan investasi dalam proyek-proyek utama.
Perusahaan-perusahaan tersebut telah menghabiskan tiga tahun terakhir untuk menarik diri dari banyak kontrak dan kemitraan tersebut, dan sebagian besar mundur dari perdagangan minyak dan logam Rusia, karena Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Inggris menargetkan ekspor, produsen, pedagang, dan bank Rusia dengan jaringan sanksi yang berkembang.
Komentar para bos trader di FT Commodities Global Summit di Swiss itu menunjukkan bagaimana industri perdagangan komoditas memikirkan implikasi dari upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Russell Hardy dari Vitol Group mengatakan bahwa aktivitas perusahaannya "jelas akan bergantung pada aturan dan regulasi saat itu," tetapi memperingatkan bahwa proses negosiasi gencatan senjata "sangat rumit."
"Pada kenyataannya, kami pikir itu akan memakan waktu satu atau dua tahun, jadi tidak ada kecemasan di dalam organisasi tentang kesiapan atau persiapan untuk itu," katanya. "Akan tetapi, jelas saya bisa saja salah dan itu bisa lebih cepat dari yang diantisipasi."
(mfd/wdh)