Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas memproyeksikan harga minyak mentah acuan dunia, Brent, berpeluang anjlok ke level US$60/barel ketika sanksi Barat terhadap sektor energi Rusia dicabut sepenuhnya.

Analis Mata Uang dan Komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong menjelaskan sanksi Barat telah menurunkan produksi minyak Rusia sekitar 500.000 barel per hari (bph).

Akan tetapi, apabila Rusia bisa memulihkan produksi minyak di angka yang sama, maka pasokan minyak global akan bertambah. Dalam kaitan itu, harga minyak dunia pun memiliki peluang untuk makin turun. 

“Apabila produksi meningkat sebesar itu, harga minyak Brent bisa turun lebih jauh ke US$60,” kata Lukman saat dihubungi, dikutip Minggu (30/3/2025).

Di sisi lain, dia memproyeksikan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) juga berpeluang turun ke level US$55/barel ketika Rusia dapat meningkatkan produksinya.