Seorang juru bicara ECB menolak mengomentari informasi ini.
Sumber Bloomberg News menambahkan ECB akan menerima hasil awal tinjauan tahunan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perbankan pada musim panas ini. Pada akhir tahun mereka akan dibagi ke dalam beberapa kelompok tergantung pada seberapa rentan model bisnis mereka terhadap penarikan dana secara besar-besaran.
Simpanan nasabah kaya kemungkinan akan menjadi fokus karena pencairan dana yang mereka lakukan dapat dengan cepat menguras cadangan likuiditas bank, kata orang-orang tersebut. Itulah salah satu elemen penyebab krisis di Credit Suisse. Pendanaan pasar modal dan persepsi nasabah ritel mengenai keamanan simpanan mereka mungkin juga akan jadi pertimbangan, kata orang-orang tersebut.
Regulator Swiss telah menyatakan bahwa likuiditas Credit Suisse baik-baik saja hanya beberapa hari sebelum penyelamatan darurat oleh pesaingnya, UBS Group AG. Pada saat itu, bank ini berada di ambang kehancuran, bahkan jika dapat dana penyelamatan dari bank sentral.
Dalam aturan baru itu nantinya, bank-bank di kawasan ini diwajibkan memiliki aset likuid berkualitas tinggi untuk mengantisipasi tekanan penarikan dana nasabah secara besar-besaran dalam 30 hari. ECB memiliki wewenang untuk meningkatkan persyaratan tersebut, yang dikenal sebagai LCR, meskipun para pejabat mengakui secara terbuka bahwa mereka jarang melakukannya.
Rasio rata-rata tertimbang LCR untuk bank-bank Eropa mencapai 165% pada kuartal keempat, jauh di atas persyaratan minimum 100%, menurut data dari Otoritas Perbankan Eropa. Masing-masing bank mempublikasikan LCR, tetapi umumnya tidak mengungkapkan persyaratan tambahan di atas angka minimum.
Sebagai alternatif untuk menaikkan standar LCR, ECB dapat mengkritik bank-bank individual atas kualitas cadangan mereka atau kemampuan untuk mengelolanya, kata sumber tersebut. Bank yang memiliki buffer yang lebih kecil daripada bank lainnya mungkin akan diingatkan untuk segera meningkatkan cadangan likuiditas.
Menurut Andrea Enria, pejabat tertinggi ECB, perkembangan terkini dan khususnya kecepatan informasi dan keputusan yang diambil oleh deposan dan pelaku pasar lainnya mengkonfirmasi bahwa perhatian yang lebih besar perlu diberikan pada likuditas dan pendanaan bank.
“Dengan pengetatan kebijakan moneter, kami telah mengidentifikasi kebutuhan untuk fokus pada keberlanjutan rencana pendanaan bank," kata Enria kepada para menteri keuangan Eropa pada awal pekan ini. "Sebagai hasilnya, risiko likuiditas dan pendanaan menjadi prioritas pengawasan."
- Dengan asistansi dari Jan Bratanic dan Steven Arons.
(bbn)