Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia berbalik arah, kini harganya di bawah US$2.000/ons. Dalam 3 hari terakhir, harga emas di pasar spot jatuh 1,33% secara point-to-point. Secara mingguan, harga emas sudah terkoreksi 3,13%.

Anjloknya pergerakan harga emas dunia ini dipicu oleh ketidakpastian akan kelanjutan batas utang Amerika Serikat (AS) yang berisiko akan terjadinya kegagalan bayar utang. 

“Harga emas masih akan melandai sampai pasar punya gambaran yang jelas mengenai pembahasan debt ceiling AS. Investor juga tengah mencermati isu pada perbankan regional, dan inflasi yang bertahan tinggi,” papar Ed Moya, Senior Market Analyst Oanda, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

Katalis lainnya juga datang dari data ekonomi AS, di mana penjualan ritel sukses mencetak peningkatan pada April, ditopang oleh beberapa kategori yang mengindikasikan belanja konsumen ritel tetap optimis. 

Departemen Perdagangan AS memaparkan, angka penjualan ritel naik 0,4% pada April setelah terjadi kontraksi 0,7% pada Maret. Hal ini mengindikasikan investor emas beralih ke instrumen keuangan selain emas, tercermin dari indeks nilai tukar mata uang dolar AS yang meningkat.