Logo Bloomberg Technoz

Ugur Yilmaz - Bloomberg News

Bloomberg, Turki mendeportasi seorang jurnalis BBC, sebagai bagian dari tindakan keras yang meluas oleh pihak berwenang terhadap media dan pengunjuk rasa setelah Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu dipenjara.

BBC mengatakan Mark Lowen, yang meliput demonstrasi tersebut, ditahan di hotelnya di Istanbul pada Rabu (26/3/2025) dan ditahan selama 17 jam karena dianggap "mengancam ketertiban umum," sebelum diterbangkan ke London. Ia berada di Turki selama beberapa hari.

Para pejabat Turki belum memberikan komentarnya terkait kabar di atas hingga saat ini.

"Mark merupakan koresponden yang sangat berpengalaman dengan pengetahuan yang mendalam tentang Turki dan tidak ada jurnalis yang harus menghadapi perlakuan seperti ini, hanya karena melakukan pekerjaan mereka," kata Deborah Turness, pemimpin pemberitaan lembaga penyiaran Inggris tersebut, dalam pernyataannya, Kamis (27/3/2025).

Pihak berwenang Turki telah menangkap hampir 1.900 orang sejak protes dimulai, termasuk mahasiswa dan aktivis. Saluran berita lokal, media daring, dan YouTubers menghadapi hukuman dan penyelidikan regulasi karena mereka berusaha memperketat kontrol atas liputan demonstrasi, terutama di kota-kota besar, seperti Istanbul dan Ankara.

Aksi unjuk rasa atas penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu di Istanbul, Turki, Kamis (20/3/2025). (Kerem Uzel/Bloomberg)

Pihak oposisi menilai penahanan Imamoglu dan penangkapan para demonstran sebagai upaya menyingkirkan salah satu saingan utama Presiden Recep Tayyip Erdogan menjelang Pemilu 2028.

Erdogan, yang memerintah Turki selama lebih dari dua dekade, mengabaikan demonstrasi tersebut dan memperingatkan bahwa mereka yang terlibat dalam "tindakan kekerasan" akan menghadapi konsekuensi hukum.

Sementara itu, pengadilan Turki memerintahkan tujuh jurnalis untuk dibebaskan, termasuk fotografer Agence France-Presse Yasin Akgul, yang meliput demonstrasi tersebut.

Saat ditanya mengapa para jurnalis ditahan dalam penggerebekan dini hari, Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc bilang, "kami tidak ingin para jurnalis ditahan, tetapi penjahat bisa berasal dari profesi apa pun. Gelar jurnalis tidak memberikan kekebalan hukum."

Regulator media Turki, RTUK, telah menjatuhkan sanksi pada sejumlah lembaga penyiaran, termasuk penangguhan selama 10 hari untuk Sozcu TV yang pro-oposisi. Halk TV dan Tele 1 juga menghadapi denda.

Kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan bahwa jurnalis terkenal Fatih Altayli diperintahkan untuk memperoleh lisensi siaran untuk saluran YouTube-nya dalam beberapa hari atau berisiko diblokir.

(bbn)

No more pages