Tomoko Sato - Bloomberg News
Bloomberg, Bank Indonesia diprediksi akan melanjutkan pemangkasan suku bunga menyusul keputusan pekan lalu yang tidak mengubah biaya pinjaman, saat para pembuat kebijakan menekankan pentingnya menjaga nilai tukar rupiah.
Menurut survei Bloomberg terbaru, para ekonom memperkirakan penurunan suku bunga acuan sebesar seperempat poin menjadi 5,5% pada akhir kuartal kedua, dengan penurunan 25 basis poin lebih lanjut dalam tiga bulan terakhir tahun 2025.
Mereka memperkirakan inflasi harga konsumen sebesar 1,15% untuk kuartal pertama, dibandingkan dengan perkiraan 1,85% pada survei Februari, sehingga prospek inflasi setahun penuh sebesar 2,1%.

Survei ini dilakukan setelah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah selama dua bulan berturut-turut.
Para pembuat kebijakan menahan diri di tengah kemerosotan rupiah dan krisis pasar saham yang dipicu oleh kekhawatiran terkait pasar negara berkembang saat AS memberlakukan tarif, dan faktor-faktor domestik, mulai dari kebijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto hingga prospek fiskal yang memburuk.
Mata uang rupiah pekan ini jatuh ke level terlemah terhadap dolar sejak 1998 sebelum pulih kembali setelah Bank Indonesia melakukan intervensi.
"Trump akan mengumumkan serangkaian tarif resiprokal dan tarif sektoral pada 2 April, dolar AS mungkin akan tetap bergejolak," tulis Brian Lee Shun Rong, analis di Maybank Securities, dalam catatan risetnya.
"Kami pikir BI idealnya akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) di kuartal kedua, jika rupiah memungkinkan."
(bbn)