Logo Bloomberg Technoz

Sedari dini, literasi finansial perlu diperkenalkan. Itu karena memiliki literasi finansial termasuk dalam keterampilan hidup yang dibutuhkan pada masa dewasa kelak. Dalam hal penerimaan THR, para orangtua bisa mengajak anak membuat perencanaan pemanfaatan duit hari raya.

Misalnya, dari 100% dana yang diterima anak sebagai tunjangan hari raya, orangtua bisa mengajak anak membagi pemakaiannya dalam tiga kategori besar. Yaitu, untuk konsumsi, investasi serta sedekah atau sosial.

Untuk keperluan konsumsi, orangtua bisa mematok alokasi maksimal 30%-40% dari total nilai THR, misalnya. Konsumsi di sini bisa untuk jajan, membeli mainan yang sudah lama diincar dan lain sebagainya.

Lalu, untuk ditabung atau diinvestasikan bisa dialokasikan sebesar 40%-50%. Kemudian 10%-20% dari THR bisa digunakan sebagai pengeluaran sosial atau sedekah.

2. Menabung atau investasi

Alokasi THR anak yang diperuntukkan sebagai saving, bisa di kisaran 40%-50% dari total uang Lebaran yang diterima oleh anak. 

Pilihannya bisa ditabungkan di produk tabungan atau diinvestasikan di produk investasi. Bila ditempatkan sebagai tabungan biasa, orang tua bisa merencanakan untuk mengajak anak datang langsung ke kantor cabang bank kelak setelah usai liburan, demi membuka rekening tabungan anak khusus.

Di beberapa bank, ada banyak produk tabungan anak yang bisa dipilih. Tabungan anak biasanya dilengkapi dengan buku tabungan, tidak mengenakan biaya administrasi, juga biasanya tidak dilengkapi dengan kartu ATM.

Dengan memegang buku tabungan, anak akan belajar memahami bahwa mereka memiliki simpanan dana atas namanya yang bisa ia terus kembangkan ke depan.

Kekurangannya, produk tabungan biasanya tidak memberikan potensi pengembangan dana yang menarik. Di Indonesia, tingkat bunga tabungan seperti tabungan anak biasanya tak sampai 1% per tahun alias sangat kecil. Dengan potensi pertumbuhan yang kecil, nilai dana anak yang disimpan di tabungan akan mudah tergerus inflasi.

Jadi, bila orangtua ingin dana THR anak bisa lebih optimal pengembangannya hingga bertumbuh melampaui inflasi, ada beberapa pilihan instrumen yang bisa ditimbang.

Pertama, ditempatkan di Surat Berharga Negara (SBN) ritel. Kebetulan di musim Lebaran tahun ini, tengah ada penawaran SBN ritel yaitu sukuk tabungan seri ST014 yang akan ditutup masa pemesanannya pada 16 April nanti.

Berinvestasi di SBN ritel bisa dimulai dari nominal Rp1 juta. Penempatan dana di sukuk tabungan akan dikunci selama 2 tahun untuk ST014-T2 yang memberi imbal hasil 6,5%. Sedangkan untuk seri ST014-T4 dana akan dikunci selama 4 tahun dan mendapatkan pendapatan kupon tetap sebesar 6,6%.

Pendapatan kupon akan diberikan saban bulan dan ketika jatuh tempo, dana investasi akan dikembalikan pada investor.

Kedua, dibelikan emas batangan. Harga emas sudah melesat hingga memecahkan rekor termahal dalam sejarah berulang kali. Harga emas di pasar lokal, seperti emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk, hari ini bahkan telah menembus Rp1.792.000 per gram. 

Bila pada Lebaran tahun lalu, THR anak ditempatkan di emas Antam kala harganya ada di Rp1.352.000 per gram, maka kini nilainya sudah meningkat 32%. Jauh lebih tinggi kenaikannya dibanding pertumbuhan indeks saham ataupun yield surat berharga, apalagi bunga deposito atau tabungan.

Jadi, meski mungkin harga emas saat ini dinilai sudah cukup mahal, dengan peluang kenaikan ke depan yang masih terbuka seiring perkembangan pasar global dan perubahan kurs dolar AS, menempatkan uang THR anak di emas masih menjadi pilihan menarik.

Ketiga, dibelikan valas atau dolar AS. Mengonversi dana THR anak dalam bentuk valas bisa jadi alternatif menarik juga dengan prospek penguatan dolar AS ke depan. Terlebih bila anak juga memiliki kebutuhan di masa depan dalam bentuk dolar AS. Menabungkannya dalam produk tabungan valas atau reksa dana dolar AS bisa dipertimbangkan.

3. Bagian dari dana pendidikan

Orangtua perlu mengingat bahwa uang THR anak adalah hak anak yang menerimanya. Jadi, kendati orangtua membantu mengelola, pastikan untuk menghindari memakai dana THR anak untuk menutup kebutuhan yang sejatinya menjadi kewajiban orangtua.

Nah, bagaimana bila menjadikan uang THR anak sebagai bagian dari dana pendidikan mereka? Menyiapkan dana pendidikan anak adalah kewajiban orangtua. Dalam hal ini, memasukkan THR anak sebagai bagian dari dana pendidikan anak sebenarnya hal yang sah-sah saja, selama itu dipisahkan dari dana yang sudah dikembangkan oleh orangtuanya. 

Alhasil, meski masuk dalam dana pendidikan anak, anak tetap bisa melihat perkembangan dana yang ia tempatkan khusus dari THR lebaran sehingga ia bisa belajar bahwa uang Lebaran dia bisa berkembang.

Dengan melakukan jurus-jurus di atas, perolehan uang THR anak bisa lebih bermanfaat lebih lama dan anak pun bisa belajar pengelolaan keuangan lebih dini.

(rui)

No more pages