Toby Alder - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia mungkin berjuang menentukan arah pada hari ini, Jumat (28/3/2025), setelah bursa saham AS atau Wall Street menurun karena khawatir perang dagang yang meluas membayangi ekonomi AS yang tumbuh lebih cepat dari perkiraan.
Saham berjangka Australia melemah, sedangkan Jepang sedikit berubah dan Hong Kong meningkat. Di AS, indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 anjlok, di mana saham-saham produsen mobil terpukul. Saham megacaps beragam, di mana Apple Inc naik dan Nvidia Corp turun.
Pada jam-jam terakhir, Lululemon Athletica Inc menunjukkan prospek yang suram. Emas mencapai rekor baru. Kontrak berjangka untuk S&P 500 berfluktuasi pada perdagangan awal Asia.
Presiden Donald Trump akan menerapkan tarif 25% pada impor mobil dan berjanji akan memberikan hukuman yang lebih keras pada Uni Eropa dan Kanada jika mereka bergabung melawan AS.
Kebijakan perdagangan Trump yang meningkat mungkin akan memperdalam ketegangan dengan mitra dagang utama, bahkan sebelum tarif resiprokal berlaku pada 2 April. Data, yang menunjukkan ekonomi tumbuh lebih cepat pada kuartal keempat dari perkiraan sebelumnya, gagal mengimbangi sentimen.
"Data PDB kuartal keempat menunjukkan ekonomi memasuki tahun ini dengan momentum dan profitabilitas. Dengan demikian, mampu bertahan di tengah ketidakpastian kebijakan," tulis ekonom Wells Fargo, Shannon Grein, dan Tim Quinlan, dalam sebuah catatan setelah data dirilis. "Meski begitu, kekhawatiran semakin terpusat pada bagaimana bisnis akan bertindak dalam menghadapi angin perdagangan yang mengarah pada ketidakpastian yang luar biasa tahun ini."

Di Asia, seorang pemimpin senior China pada Kamis mengimbau untuk meningkatkan kerja sama global, dalam kritik terselubung yang ditujukan pada AS karena mengganggu perdagangan dan hubungan geopolitik.
Menghadapi hambatan eksternal, para pembuat kebijakan menjadikan peningkatan permintaan domestik sebagai prioritas ekonomi utama tahun ini.
"Tidak peduli bagaimana lingkungan eksternal berubah, China akan lebih terbuka pada dunia," kata Ding Xuexiang, pejabat peringkat keenam Partai Komunis yang berkuasa, dalam pidato utamanya di Forum Boao tahunan.
Menurut laporan media, otoritas perdagangan dari Korea Selatan dan Jepang akan bertemu dengan mitra mereka dari China di Seoul akhir pekan ini untuk membahas kerja sama ekonomi. Mereka sedang mencari cara untuk melawan tekanan perdagangan yang meningkat dari AS.
Di sisi lain, Pemerintah Australia akan mengadakan pemilihan umum nasional pada 3 Mei, yang akan memulai kampanye yang diperkirakan akan berlangsung sengit dan fokus pada tekanan biaya hidup dan krisis perumahan di tengah ekonomi yang lesu.
(bbn)