Logo Bloomberg Technoz

Prospek Bitcoin di Tengah Rencana Tarif Trump yang Guncang Kripto

Pramesti Regita Cindy
27 March 2025 21:00

10 Perusahaan Kolektor Bitcoin, Selain Strategy (Bloomberg Technoz/Asfahan)
10 Perusahaan Kolektor Bitcoin, Selain Strategy (Bloomberg Technoz/Asfahan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar kripto kembali mengalami gejolak yang signifikan dengan harga Bitcoin terkoreksi setelah mencapai titik tertingginya dalam beberapa waktu terakhir. Harga Bitcoin dilaporkan turun di bawah US$87.000 dan menghadapi risiko kehilangan level support penting di US$86.000. Penurunan ini turut menyeret altcoin utama seperti Ethereum, Solana, dan Dogecoin ke dalam tren bearish.

Menurut laporan terbaru dari Tokocrypto, Kamis (27/3/2025) salah satu pemicu utama dari tekanan jual ini adalah rencana tarif otomotif oleh Presiden AS Donald Trump, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 2 April 2025. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi perang dagang baru, yang pada gilirannya meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan dan mendorong aksi jual aset berisiko, termasuk kripto.

Selain itu, investor institusional mulai mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko menjelang rilis data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) mendatang. PCE merupakan indikator inflasi favorit The Fed, dan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi bisa memicu aksi jual lebih lanjut di pasar kripto.

Fyqieh Fachrur, analis dari Tokocrypto, menyatakan bahwa volatilitas tinggi saat ini menandakan pasar berada dalam fase konsolidasi sebelum menentukan arah selanjutnya.

"Meskipun ada tekanan dari faktor makroekonomi dan kebijakan perdagangan AS, tren jangka panjang Bitcoin masih positif. Kami melihat bahwa harga BTC tetap bertahan di atas level psikologis