Logo Bloomberg Technoz

Menakar Masa Depan Ride Hailing di Tengah Isu Grab Caplok Gojek

Pramesti Regita Cindy
27 March 2025 19:00

Ilustrasi Gojek dan Grab Wrapped 2024 (Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Gojek dan Grab Wrapped 2024 (Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perusahaan transportasi dan layanan antar online asal Singapura, Grab Holdings Ltd berencana mengumpulkan hingga US$2 miliar melalui pinjaman satu tahun, yang berpotensi memperkuat kas perusahaan hingga US$6 miliar. Langkah ini kian mencuat di tengah spekulasi kemungkinan Grab mengakuisisi pesaing utamanya di Indonesia GoTo.

Meski Grab telah angkat bicara dengan menyatakan tidak akan berkomentar atas rumor atau spekulasi tersebut, tetapi dalam riset ekuitas Grab Holdings yang ditulis oleh analis industri teknologi Bloomberg Intelligence Nathan Naidu, potensi akuisisi diperkirakan akan menarik perhatian regulator karena entitas gabungan akan menguasai 60-70% pasar layanan on-demand di Asia Tenggara, jika hal ini terjadi.

Indonesia, sebagai pasar utama di mana GoTo unggul dibandingkan Grab, menjadi medan persaingan yang berpotensi memotivasi kesepakatan ini.

Grab menurut Naidu, menunjukkan dominasinya dalam layanan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan di Asia Tenggara dengan menguasai lebih dari 50% total nilai barang dagangan kotor (GMV) regional pada 2023. Namun, profitabilitasnya masih menghadapi tantangan dari layanan keuangan yang terus merugi di tengah persaingan bank digital di Singapura dan Malaysia. 

"Grab memperkirakan pertumbuhan penjualan akan melambat pada 2024, tetapi kembali meningkat pada 2025," tulisnya, dikutip Kamis (27/3/2025).