Logo Bloomberg Technoz

Respons Grab Soal Pinjaman Rp33 T untuk Caplok GoTo

Pramesti Regita Cindy
27 March 2025 13:10

Ilustrasi Gojek dan Grab Wrapped 2024 (Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Gojek dan Grab Wrapped 2024 (Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perusahaan transportasi dan layanan antar asal Singapura, Grab Holdings Ltd, melalui Grab Indonesia angkat bicara terkait kabar perusahaan yang tengah dalam pembicaraan untuk mengajukan pinjaman hingga US$2 miliar (Rp33,19 triliun). Seperti diberitakan Bloomberg News pinjaman itu akan digunakan untuk mendukung rencana akuisisi terhadap pesaingnya di Indonesia, GoTo Group Inc, menurut sumber yang mengetahui hal tersebut.

"Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar," tulis perwakilan Grab dalam keterangan resminya, Kamis (27/3/2025).

Sebelumnya beredar kabar pinjaman yang dilakukan oleh Grab ini disebut sebagai bridge loan dengan tenor sekitar 12 bulan, kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi ini bersifat rahasia. Pembicaraan dengan perbankan masih berada di tahap awal dan detailnya bisa berubah, tambah sumber tersebut. Juru bicara GoTo menolak memberikan komentar.

Langkah Grab ini terjadi di tengah meningkatnya aktivitas merger dan akuisisi (M&A), didorong oleh valuasi yang lebih menarik serta meningkatnya pencarian peluang investasi di Asia. Tren ini berpotensi memperkuat pasar pinjaman di kawasan yang diperkirakan akan pulih pada 2025 setelah mengalami penurunan selama tiga tahun.

Di sektor lain, Blackstone Inc menggandeng Citigroup Inc untuk menggalang dana setidaknya US$200 juta guna mendukung akuisisi South City Mall di Kolkata, India. Sementara itu, Advent International sedang mencari pinjaman sekitar US$300 juta untuk mengambil alih operasi perusahaan pembuat lensa kontak Ginko International di China.

Upaya penggalangan dana oleh Grab ini mengindikasikan bahwa kesepakatan dengan GoTo mulai menunjukkan kemajuan, setelah sempat mengalami kebuntuan. Jika berhasil, ini bisa menjadi salah satu akuisisi teknologi terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Grab, yang didukung oleh Uber Technologies Inc, saat ini tengah menjalankan due diligence dan membahas struktur kesepakatan yang nilainya bisa melebihi US$7 miliar, menurut laporan Bloomberg pekan lalu.

Selain pinjaman, Grab juga mempertimbangkan opsi pendanaan melalui obligasi atau ekuitas, kata salah satu sumber. Namun, keberhasilan kesepakatan ini sepenuhnya bergantung pada tercapainya akuisisi GoTo.

Grab juga beberapa kali dikabarkan telah memulai uji tuntas terhadap perusahaan yang dipimpin oleh Patrick Walujo ini. Informasi ini diungkap oleh beberapa orang yang mengetahui rencana ini tetapi tidak ingin identitasnya diungkap.

Sumber tersebut mengatakan Grab telah mengevaluasi akun, kontrak, dan operasi GoTo. Para pemegang saham, manajemen Grab dan GoTo juga telah melakukan menilai potensi struktur dan nilai dari sebuah kesepakatan.

Pembicaraan sedang berlangsung dan tetapi ada kemungkinan aksi korporasi ini tidak terlaksana, kata orang-orang tersebut.