Di bank swasta, kurs dolar AS dijual lebih mahal lagi. Seperti di HSBC, dolar AS dijual seharga Rp16.830. Sedangkan bila nasabah hendak menjual simpanan valasnya, bank menghargai di kurs Rp16.380.
Di bank asing asal Singapura, UOB, harga dolar AS juga dijual mahal mencapai Rp16.808.
Lonjakan harga dolar AS di berbagai bank itu terjadi mengikuti perkembangan pasar valas spot beberapa hari terakhir di mana rupiah terbenam menjebol level terlemah sejak era krisis moneter 1998 silam.
Pada perdagangan hari terakhir sebelum libur panjang pagi ini, rupiah dibuka melemah lagi di kisaran Rp16.610/US$ di pasar spot. Namun, setelah beberapa waktu, rupiah berbalik arah menguat di Rp16.565/US$, bergabung dengan mata uang Asia yang mayoritas bergerak menguat dipimpin oleh yen Jepang.
Berbalik menguatnya rupiah didukung oleh arus beli yang berlanjut membesar di pasar surat utang negara. Mayoritas yield SUN bergerak turun di mana tenor 10Y imbal hasilnya terpangkas 5,6 bps kini di 7,071%.
Sedangkan tenor pendek 2Y hanya berubah sedikit, turun 0,3 bps kini di 6,734%. Tenor panjang 20Y juga turun 3,8 bps imbal hasilnya di 7,169%.
(rui)