Ketika ditanya soal proyek dalam negeri yang akan didanai NDB, Suahasil menjawab Indonesia akan terlebih dahulu berbicara dengan mereka.
"Nanti kita bicara dulu sama mereka kemudian kemarin sudah disampaikan kita akan diskusi lebih lanjut," ujarnya.
Menyitir situs resminya, NDB memiliki modal dasar awal sebesar US$100 miliar, yang terbagi dalam satu juta lembar saham dengan nilai nominal masing-masing seratus ribu dolar.
Anggota pendiri NDB melakukan penyertaan awal sebanyak lima ratus ribu lembar saham dengan total US$50 miliar, yang meliputi seratus ribu lembar saham yang setara dengan modal disetor sebesar US$10 miliar dan empat ratus ribu lembar saham yang setara dengan modal yang dapat ditarik sebesar US$40 miliar. Modal awal yang disetorkan didistribusikan secara merata di antara para anggota pendiri.
Sekadar catatan, Presiden Prabowo Subianto pada Selasa, (25/3/2025), telah menyatakan pemerintah menerima tawaran NDB untuk bergabung menjadi salah satu anggotanya.
Menurut Prabowo, pemerintah siap untuk melaksanakan beberapa tahapan yang diperlukan untuk menjadi anggota NDB. Namun, Kepala Negara belum secara gamblang memastikan kapan Indonesia menjadi anggota resmi NDB.
“Kita juga telah diundang untuk ikut menjadi anggota NDB. Kita juga sudah dibicarakan dan tim keuangan kita sudah menilai dan dengan pembicaraan dengan tim keuangan kita, pemerintah indonesia memutuskan bergabung dengan New Development Bank,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Selasa (25/3/2025).
(ain)