Saat ini, diketahui sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga cukup signifikan, antara lain gula, bawang putih, dan telur ayam ras. Kenaikan harga tersebut diakibatkan oleh berkurangnya pasokan akibat produksi yang turun.
Walaupun demikian, Zulhas menyebut turunya produksi pangan tidak terjadi beberapa wilayah. Wilayah tersebut diharapkan mampu memasok kekurangan kebutuhan pangan di wilayah yang mengalami El Nino.
“Beda dengan wilayah bumi bagian barat, di Amerika Latin itu produksi [pangan] sedang bagus. Kedelai bagus, gandum juga bagus,” ujarnya.
Status Ketersediaan Pangan
Adapun , untuk stok atau ketersediaan pangan dalam negeri sejauh ini dapat dikatakan aman.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) hingga April 2023 jumlah ketersediaan pangan secara nasional meliputi ketersediaan beras 36,68 juta ton dan kebutuhan sebesar 30,85 ton serta ada surplus 5,82 juta ton.
Kemudian, untuk jagung ketersediaannya sebesar 22,60 juta ton dengan kebutuhan nasional sebesar 16,66 juta ton, kedelai ketersediaan 2,92 juta ton dan kebutuhan sebesar 2,75 juta ton, bawang merah ketersediaan 1,50 juta ton dan kebutuhan sebesar 1,20 juta ton.
Bawang putih ketersediaan 776.668 ton dan kebutuhan sebesar 669.181 ton, cabai besar ketersediaan 1,36 juta ton dan kebutuhan sebesar 936.372 ton, cabai rawit sebesar ketersediaan 1,50 juta ton dan kebutuhan sebesar 918.843 ton.
Sementara itu, daging ayam ras ketersediaan 2023 sebesar 4,11 juta ton dan kebutuhan sebesar 3,50 juta ton, telur ayam ras ketersediaan 6,17 juta ton dan kebutuhan sebesar 5,88 juta ton, gula konsumsi ketersediaan 4,84 juta ton dan kebutuhan sebesar 3,40 juta ton.
(rez/wdh)